BLEDUG KUWU, WISATA ALAM TELAGA LUMPUR NAN EKSOTIS
Sumber gambar : travelspromo.com
Menuju akhir pekan, berbagai objek wisata sudah menjadi list bagi para traveler untuk menghabiskan akhir pekan. Gunung dan pantai umumnya menjadi sasaran utama para traveler untuk menikmati wisata alam. Namun jangan salah, tak kalah menarik dari keduanya, di Purwodadi terdapat wisata alam menarik berupa telaga lumpur dengan letupan unik. Yap, sebagian besar dari para traveler pasti tak asing dengan wisata ‘Bledug Kuwu’. Tempat wisata ini terletak di Jalan Wirosari – Kuwu, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Bledug Kuwu adalah telaga lumpur yang menutupi lahan seluas 45 hektar di Desa Kuwu, Kabupaten Grobogan. Bledug Kuwu populer karena fenomena alamnya yang unik yakni berupa letupan lumpur dan gas dari perut bumi yang dimilikinya. Pada beberapa detik, lumpur meletup seiring dengan gas dari perut bumi yang keluar menghasilkan pemandangan asap putih berbahaya, namun cantik dan eksotis. Agar bisa melihat letupan lumpur lebih jelas, para traveler harus berjalan melalui tanah berlumpur yang lembab dan jembatan bambu agar kaki tidak tercebur di dalam kawah lumpur. Terdapat beberapa lokasi letupan lumpur di Bledug Kuwu. Adapun letupan paling besar ada di tengah telaga. Ketinggian normal letupannya rata-rata hanya mencapai 3 meter, namun bisa jauh lebih tinggi ketika suhu sedang dingin atau cuaca mendung.
(Qonita Dian Lestari, 2020, https://travelspromo.com/htm-wisata/bledug-kuwu-grobogan/, 10 September 2020)
Sumber gambar : seputarsemarang.com
Keeksotisan wisata telaga lumpur bledug kuwu tak lepas dari legenda yang berkembang di masyarakat. Mereka mempercayai bahwa Bledug Kuwu merupakan situs peninggalan zaman Kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan Medang Kamulan saat itu dikuasai oleh seorang raja bernama Prabu Dewata Cengkar. Dia adalah sosok raja sombong, serakah dan ditakuti. Ia juga dikenal sebagai raja yang tidak bisa mati, sehingga tidak pernah kalah saat bertarung melawan musuh-musuhnya. Apabila ada prajurit dari raja tersebut membangkangnya, maka akan langsung dipecat hingga dibunuh Dewata Cengkar. Namun akhirnya datanglah seorang tokoh ksatria dari negeri Tibet bernama Aji Saka. Di tangan Aji Saka, sang Dewata Cengkar kuwalahan. Terjadilah pertarungan hingga akhirnya Dewata Cengkar kalah. Kendati demikian, pertarungan itu tidak menyebabkan raja tersebut terbunuh. Aji Saka kemudian mengutus anaknya bernama Jaka Linglung untuk mengejar Dewata Cengkar ke laut selatan. Jaka Linglung sendiri merupakan lelaki yang sakti mandraguna, namun ia mempunyai fisik buruk rupa dan mengerikan. Kepercayaan masyarakat sekitar, wujud Jaka Linglung digambarkan sebagai ular naga raksasa. Sebelum berangkat ke laut selatan, Jaka diberi pesan oleh ayahnya jika menang melawan Bajul Putih, ia tidak diperbolehkan pulang melalui jalur darat, melainkan harus melalui perut bumi supaya tidak dilihat oleh masyarakat. Sebab jika melihatnya, dikhawatirkan Jaka Linglung akan menjadi bahan pergunjingan masyarakat karena fisiknya yang menakutkan. Bajul Putih pun akhirnya berhasil dibunuh oleh Jaka Linglung dalam pertarungan di laut selatan. Jaka pun kemudian pulang sebagaimana pesan ayahnya, yakni melalui jalur bawah tanah. Begitu keluar, ia menyembul di daratan Desa Kuwu.Kubangan lubang tanah berdiameter ± 650 meter yang menyemburkan lumpur di lahan tanah sekitar 45 hektar di Desa Kuwu inilah yang kemudian dipercaya sebagai tapak tilas makhluk mengerikan berwujud ular naga raksasa yang heroik tersebut. Itulah sebab mengapa masyarakat sekitar percaya bahwa lubang di Bledug Kuwu itu terhubung dengan laut selatan, sehingga air semburan itu berasa asin.
(Abdul Mughis,, 2018, https://jatengtoday.com/eksotisme-bledug-kuwu-situs-legenda-jaka-linglung-6814, 8 September 2020)
Tumpahan air asin dari letupan-letupan lumpur tersebut oleh masyarakat dijadikan tempat pembuatan garam yang dikenal “Bleng”. Air dialirkan melalui parit-parit menjauh dari kubangan. Beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian di tempat tersebut menyebut bahwa semburan lumpur yang meluber sekitar 10 meter di sekeliling kubangan terdapat kandungan gas metana, gas CO2, H2S dan belerang.
(Abdul Mughis,, 2018, https://jatengtoday.com/eksotisme-bledug-kuwu-situs-legenda-jaka-linglung-6814, 8 September 2020)
HARGA TIKET MASUK & JAM BUKA
Bledug Kuwu termasuk destinasi wisata alam yang murah-meriah. Para traveler tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk melihat fenomena letusan lumpur di Grobogan ini. Cukup Rp. 5.000,00 untuk biaya tiket masuk dan Rp. 2.000,00 untuk biaya parkir kendaraan. Objek wisata ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Jika ingin melihat letusan yang agak besar, disarankan datang ketika cuaca sedang dingin atau mendung.
Penulis : Anisa Puji Hastuti